Zaman Sutra & Zaman Scholastik
Zaman ini
ditandai oleh munculnya kitab-kitab yang memuat penjelasan uraian dan komentar -
komentar terhadap kitab Weda dan mantra-mantra dalam bentuk prosa yang disusun
secara singkat dengan maksud agar dapat dengan mudah dihafal dan mudah
dipergunakan sebagai buku pegangan.
Yang menonjol
pada zaman sutra ini adalah munculnya Kaipasutra yang membahas tentang Yadnya
yaitu cara-cara melaksanakan upacara korban suci. Kemudian timbul Dharma Sutra
yaitu sutra-sutra yang membahas tentang pengertian dharma, yang meliputi tugas
dan kewajiban umat manusia sebagaimana yang diuraikan di dalam kitab-kitab
Weda. Disamping itu timbul juga sutra-sutra yang menjadi sumber sistem filsafat
yang timbul kemudian.
Zaman Scholastik
Zaman Scholastik
sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan zaman sutra. Zaman ini ditandai dengan
lahimya pemikk-pemikir besar seperti: Sankara, Ramanuja, dan Madhwa.
Pemikir-pemikir ini menulis kembali ajaran-ajaran terdahulu, dengan menyusun
serta memberi interpretasi dan pengembangan-pengembangan baru, seperti
misalnya: ajaran Adwaita, Wasistadwaita, sistem Saiwa Sidhanta, Pratyabijna,
ajaran sakti dan lain-lain.
Adwaita
berpangkal pada ajaran bahwa tidak ada dualisme, jadi tidak ada sesuatu yang
nyata yang lepas dari roh yang muflak yaitu Brahman. Ajaran Wasistadwaita
beipangkal pada tigakenyataan yang tertinggi yaitu Iswara (Tuhan), jiwa (Cit),
dan benda (Acit). Hanya Tuhan (Iswara) yang bebas, sedang yang lainnya
tergantung pada Tuhan. Ajaran Dwaita berpangkal pada kenyataan yang berbeda
(Dualis) yaitu yang tidak nyata (Tuhan) dan yang nyata (serba benda) yang seluruhnya
bergantung pada Tuhan.
No comments:
Post a Comment