BAB I
Pengertian, Istilah Dan Sejarah Pariwisata
1. Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan untuk
rekreasi atau liburan.
2. Tujuan orang melakukan perjalanan bermacam - macam di
antaranya adalah rekreasi, liburan, studi keagamaan, olahraga, menjalin kerja
sama perdagangan, kunjungan keluarga, menjalankan misi, dan menghadiri
pertemuan.
3. Dahulu, alasan utama orang melakukan perjalanan karena
didorong keinginan untuk mencari makanan dan minuman, kebutuhan akan rasa aman,
perasaan ingin tahu, serta ambisi kehormatan dan kekuasaan.
4. Beberapa tokoh -
tokoh pelopor perjalanan atau penjelajahan dunia yang terkenal
adalah Marcopolo, Ibnu Batutah, Christopher Colombus, Vasco da Gama, dan
James Cook.
5. Sejarah pariwisata di Indonesia dapat ditelusuri
berdasarkan peninggalan bersejarah seperti yang terdapat pada relief candi
Borobudur.
BAB II Jenis
Dan Ciri Produk Serta Objek Wisata
1. Produk wisata adalah segala jenis produk, baik
berbentuk barang atau pun jasa y ang merupakan komoditas yang dapat dinikmati
wisatawan.
2. Unsur-unsur produk wisata meliputi objek dan daya
tarik wisata, jasa travel agent dan tour operator, perusahaan angkutan, jasa
pelayanan akomodasi, jasa souyenir, dan jasa perusahaan pendukung.
3. Ciri produk pariwisata di antaranya calon konsumen
tidak dapat mencicip produk yang akan dibeli dan produk wisata tidak dapat
ditimbun atau disimpan.
4. Objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi
sasaran wisata meliputi segala ciptaan Tuhan, karya manusia, sasaran wisata
minat khusus.
BAB III Skema
Dan Unsur-Unsur Industri Pariwisata
1. Skema
pariwisata adalah pemetaan terhadap kondisi daerah tujuan wisata yang meliputil ketersediaan akses
jalan, pe'nginapan, atraksi wisata, kegiatanyang menyenangkan, dan fasilitas penunjang.
2. Unsur-unsur
industri pariwisata meliputi akomodasi, jasa boga dan restoran, transportasi
dan| jasa
angkutan, tempat penukaran
uang (money changer), atraksi wisata, cenderamata dan biro perjalanan.
Dan dikenal juga
penujang yang fasilitas yang dikenal denagn “SA” yatui
-
Accesibility
-
Accomedation
-
Attraction
-
Activities
-
Amenities
BAB IV Jenis Dan
Ruang Lingkup Karir Pada Industri Pariwisata
1. Industri
pariwisata sering disebut sebagai hospitalitiy industry artinya segala macam
industri yang berkaitan dengan
keramahtamahan, pelayanan, dan hiburan untuk para turis.
2. Jenis
pekerjaan dalam indsutri pariwisata bergantung pada unsur-unsur yang terdapat
dalam industri
pariwisata, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung.
3. Doorman,
bellboy, dan chef, adalah contoh pekerjaan yang terkait langsung dengan
industrij pariwisata.
4. Sedangkan
pilot, pengrajin dan penjual suvenir, serta grafis desaigner adalah contoh
pekerjaan yang
tidak berkaitan langsung dengan industri pariwisata.
BAB V Usaha - Usaha
Jasa Wisata
1.
Usaha pariwisata adalah
kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata, yang meliputi transportasi, akomodasi dan jasa boga,
perusahaan jasa khusus, dan
penyediaan
barang.
2.
Jenis-jenis usaha jasa
pariwisata meliputi jasa biro perjalanan wisata, jasa agen perjalanan wisata, jasa pramuwisata, jasa konvensi dan perjalanan
insentif serta pameran, jasa impresariat, jasaj konsultan pariwisata, dan jasa
informasi pariwisata.
BAB VI Usaha -
Usaha Saran Pariwisata
1.
Berbagai jenis usaha
sarana pariwisata meliputi sarana akomodasi, sarana makanan dan minuman (jasa boga), sarana
angkutan wisata, sarana wisata tirta, dan kawasan wisata.
2. Faktor
penentu orang pergi berwisata antara lain adalah; terjadinya revolusi industri,
kemajuan zaman,
sosial ekonomi, demografi, dan hal lain yang meliputi indsutri transportasi,
agen perjalanan
dan biro perjalanan, serta promosi pariwisata.
3.
Faktor pendorong yang
menyebabkan orang berkeinginan berwisata antara lain motivasi dasar, motivasi berlibur, motivasi
lain seperti berikut kebutuhan fisik, kebudayaan, dan mengenal bangsa lain.
BAB VII Usaha - Usaha
Daya Tarik Wisata
1.
Daya tarik wisata
adalah kata lain dari objek wisata.
2. Beberapa
jenis usaha daya tarik wisata wisata meliputi usaha daya tarik wisata alam,
usaha daya tarik
wisata budaya, dan usaha daya tarik wisata minat khusus.
3.
Tujuan pengusahaan daya tarik wisata
adalah memperoleh keuntungan,
menghapuskan kemiskinan,
memenuhi kebutuhan rekreasi masyarakat, melestarikan alam, dan mempererat persahabatan
antarbangsa.
BAB VII Usaha - Usaha
Daya Tarik Wisata
1.
Perkembangan industri
pariwisata pada sebuah negara selalu rnemiliki dampak atau konsekuensi, baik positif maupun
negatif.
2. Tumbuhnya
jiwa kewirausahaan, peningkatan devisa bagi negara serta terbukanya lapangan pekerjaan
baru bagi masyarakat adalah dampak positif dari perkembangan pariwisata.
3. Sedangkan
dampak negatif perkembangan pariwisata antara lain; tingkat konsumsi meningkat karena
pengaruh wisatawan, perusakan lingkungan, lebih menghargai orang asing/ wisatawan,
dan masuknya budaya asing yang tidak bisa disaring oleh masyarakat.
4.
Industri pariwisata di
Indonesia kini tengah berkembang dan menjadi sumber devisa negara.
BAB VIII Dampak
Dan Kondisi Industri pariwisata
1.
Beberapa keunikan Indonesia
dalam bidang pariwisata aadalah keragaman dan keindahan alam,
keragaman suku dan adat isitiadat, keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan sebagainya.
2. Modal
dasar bangsa Indonesia dalam membangun sektor pariwsiata adalah luas wilayah dan letak yang
strategis, sumber daya alam yang berlimpah, penduduk yang besar dan budaya yang
beragam, stabilitas keamanan, pencitraan yang positif di mata dunia, komitmen politik
pemerintah untuk mempertahankan persatuan bangsa Indonesia, serta kenerhasilan pembangunan.
3.
Beberapa kendala dalam
pembangunan pariwisata di Indonesia adalah sering muncul konflik social yang
terkadang bernuansa SARA, masih rendahnya mutu pelayanan para penyelenggara
pariwisata, masih rendahnya kesadaran masyarakat pentingnya akan pentingnya
pariwsata, kurangnya modal dan masih rendahnya SDM, sistem transportasi yang
belum memadai, dan pengelolaan yang masih bersifat top-down.
BAB IX Modal Dasar
Pengembangan Industri Pariwisata
1.
Organisasi pariwisata
bertujuan menyamakan visi, misi, dan kegiatannya untuk kemajuan prganisasi dan usaha
dalam lingkup internasional,
nasional, dan regional.
2. Beberapa
organisasi pariwisata dunia seperti WTO (UNWTO), ICAO, UFTAA, IATA, IHRA, WATA,
IASET, PATA, dan SEA Center.
3.
Di Indonesia organisasi
pariwisata meliputi dua kategori government tourist office (seperti Kemenparekraf dan
Disparda) dan private tourist office (ASITA, PUTRI, HPI, dan PHRI).
DOWNLOAD
ATAU
No comments:
Post a Comment