loading...

Wednesday, May 3, 2017

MAKALAH PENCAK SILAT 4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan beberapa hal lainnya

1.2.Tujuan
1.2.1.      Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca.
1.2.2.       Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi pencak silat.


1.3.  Rumusan Masalah
1.3.1.      Bagaimanakah peraturan pertandingan Pencak Silat?
1.3.2.      Apa saja teknik serangan dalam olahraga Pencak Silat?
1.3.3.      Apa saja teknik bertahan dalam olahraga Pencak Silat? 


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Peraturan Pertandingan Pencak  Silat di Indonesia memuat tentang Ketentuan Bertanding, yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum Pesilat, dan Ketentuan Penilain. Baik kita kupas tentang Peraturan Pertandingan Pencak Silat sebagai berikut:

1. Ketentuan Bertanding
a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan untuk mencapai prestasi.
  • Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)
  • Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
  • Menjatuhkan lawan.
  • Mengunci lawan.
b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.

c. Ketentuan Pertandingan
  • Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali kepada sikap awal/pasang.
  • Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
  • Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.

2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan
Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut:

a.  Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.

b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;
  • Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan
  • Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin membahayakannang mutlak
  • Atas permintaan pelatih
c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar setelah hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik.

d. Menang diskwalifikasi, jika:
  • Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2
  • Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung diskwalifikasi.
  • Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
e. Menang karena pertandingan tidak seimbang

f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.

3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat
Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada pecak silat sebagai berikut:\

a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan.
  • Teguran I, nilai dikurangi satu (1)
  • Teguran II, nilai dikurangi dua (2)
b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran ke-3 dalam satu babak akibat pelanggaran ringan. Peringatan ini di kurangi lima (5)

c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai dikurangi sepuluh (10)

d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:
  • Mendapat peringatan setelah peringatan II
  • Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan yang bertentangan dengan norma keolahragaan
  • Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter perandingan.
4. Ketentuan Penilaian
Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut:

a. Nilai 1 (satu)
  • Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil
  • Serangan tangan yang maasuk pada sasaran
b. Nilai 2 (dua)
  • Serangan kaki yang masuk pada sasaran
c. Nilai 3 (tiga)
  • Menjatuhkan lawan
d. Nilai 4 (empat)
  • Mengunci lawan
e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian atas kaidah-kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima) pada setiap babak.

4. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan, yaitu:
  • Dada
  • Perut
  • Pinggang kiri dan pinggang kanan
  • Punggung
  • Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan perkenaan.

2.2. Teknik Serangan dalam Pencak Silat
2.2.1.       Serangan Tungkai
    Serangan tungkai dengan kaki dapat digunakan bervariasi di antaranya punggung kaki, tumit kaki, telapak kaki,ujung kaki, dan pisau kaki.
1) Serangan Kaki
    Serangan kaki dengan tendangan terdiri atas
    a) tendangan depan;
    b) tendangan samping;
    c) tendangan membusur;
    d) tendangan belakang.
2) Teknik Serangan Lutut
    Serangan lutut dalam pencak silat terdiri atas
    a) serangan lutut dari bawah;
    b) serangan lutut dari samping.
2.2.2. Serangan Lengan
    Serangan lengan dapat dilakukan dengan menggunakan lengan dan siku.
1) Serangan dengan lengan dilakukan dari arah serangan tangan arah depan, serangan tangan arahsamping, serangan tangan arah atas, dan serangan tangan arah bawah.
2) Serangan siku dapat dilakukan dengan serangan siku arah depan, serangan siku arah samping,serangan siku arah belakang, serangan siku arah atas, dan serangan siku arah bawah.


 
2.3.Teknik Bertahan dalam Pencak Silat
2.3.1.      Tangkisan
    Tangkisan adalah teknik pembelaan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan serangan lawan.
Tangkisan dalam pencak silat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 
1) Tangkisan Satu Lengan
    Tangkisan satu lengan terdiri atas tangkisan luar, tangkisan dalam, tangkisan atas, dan tangkisan bawah
2) Tangkisan Dua Lengan
    Tangkisan dua lengan terdiri atas tangkisan sejajar dua tangan dan lengan atas, tangkisan belah tinggi dan rendah, tangkisan silang atas dan bawah, dan tangkisan buang samping luar dan dalam.
3) Tangkisan Kaki
    Tangkisan kaki terdiri atas tangkisan kaki tutup samping, tangkisan kaki tutup depan, tangkisan kaki tutup buang luar, dan tangkisan kaki busur luar dan dalam.

2.3.2.  Hindaran/elakan
Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari lintasan serangan.
Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:
- Melangkah dengan satu kaki
- Di tempat
- Memindahkan dua kaki
Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan gerakan lanjuta (pola sambut) dengan baik). 


BAB III
PENUTUP

          3.1.       Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti:  PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Pencak Silat merupakan salah satu seni bela diri tradisional yang dapat membantu kita dalam menjaga kebugaran tubuh dan juga dapat diperlombakan dalam ajang nasional maupun internasional yang merupakan kebanggaan Indonesia.

          3.2.       Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan. 



DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat
http://satriamudabangka.wordpress.com/2013/05/10/istilah-istilah-dalam-pencak-silat/
http://makalahpenting.blogspot.co.id/2014/05/pencak-silat.html
http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2013/09/pencak-silat-makalah-olahraga-beladiri.html
http://tugasfiles.blogspot.co.id/2014/05/makalah-olahraga-pencak-silat.html
http://evhysebelas.blogspot.co.id/
http://andi-maryadi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-tentang-pencak-silat.html


Pingin File Wordnya Tinggal Print Aja Tanpa Perlu Diedit, 
Download Dibawah Ini









No comments:

Post a Comment