Kerja sama yang terjadi dapat
dilihat dari hubungannya dengan konsentrasi aktivitas manusia dalam masyarakat,
yaitu terdiri dari:
a) Kerja
sama ekonomi, yaitu
kerja sama yang
disebabkan oleh karena
adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang bekerja sama.
Contoh: Forum kerjasama ekonomi untuk kawasan Asia Pasifik dalam wadah
kerjasama APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
b) Kerja sama politik, yaitu
kerja sama yang dipicu oleh adanya persamaan dan perbedaan kepentingan politik
dari pihak yang bekerja sama. Contoh: Kerjasama negara-negara Asia Tenggara dalam
wadah organisasi ASEAN
(Association of South East Asian
Nations)
c) Kerja sama sosial, yaitu kerja sama yang
disebabkan karena adanya persamaan dan perbedaan kepentingan sosial dari pihak
yang bekerja sama. Contoh: ECOSOC (Economic and Social Council), yaitu Dewan
Ekonomi dan Sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
Negara-negara di dunia anggota PBB.
d) Kerja sama pertahanan, yaitu
kerja sama yang dipicu oleh adanya perebutan hegemoni dari pihak yang bekerja
sama.
Contoh: Kerjasama
pertahanan negara-negara Atlantik
Utara dalam wadah organisasi NATO
e) Kerja
sama antar umat
beragama, yaitu kerja
sama yang dipicu
oleh adanya sentimen agama.
Contoh: Kerjasama negara-negara
Islam dalam wadah OKI.
Dari macam-macam kerja sama dalam
hubungannya dengan aktivitas manusia dalam masyarakat di atas, maka kerja sama
ekonomi yang lebih khusus lagi kerja sama usaha merupakan fokus yang dibahas
dalam modul ini. Dalam kerja sama ekonomi atau kerja sama usaha, dapat dilihat
macam-macam bentuk kerja sama, antara lain:
a) Dilihat dari posisi pelaku yang bekerja sama,
maka kerja sama dapat dibedakan atas:
1) Kerja sama vertikal, yaitu bentuk kerja sama
yang menunjukkan kerja sama antara beberapa perusahaan/wirausaha yang memiliki
tahap atau tingkatan kegiatan usaha/produksi yang berurutan, dari tahap paling
awal sampai tahap produksi akhir.
Contoh:
Kerja sama antara
perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam usaha yang menghasilkan
produk tas dari
bahan jerami. Kerja
sama yang terjadi adalah antara para pengumpul jerami,
pemilik pabrik tas, para penyalur serta para pengecer produk tas tersebut. Yang
bila digambarkan tahap kegiatan produksi tersebut tampak sebagai berikut:
2) Kerja sama
horizontal, yaitu bentuk
kerja sama dari
sejumlah perusahaan/wirausaha yang memiliki kegiatan usaha atau yang
menghasilkan produk sejenis.
Contoh: Kerja sama antara
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk tas.
b) Dilihat
dari hubungan dengan
tujuan organisasi/badan usaha,
kerja sama dapat dibedakan atas:
1) Kerja sama fungsional, yaitu bentuk kerja
sama berbagai badan usaha dalam suatu bidang atau fungsi tertentu, misalnya
kerja sama antara perusahaan dalam hal pembelian atau pengadaan bahan baku,
kerja sama dalam penelitian dan pengembangan, kerja sama dalam pendidikan dan
pelatihan, kerja sama dalam promosi dan penjualan, serta kerja sama fungsi
lainnya.
2) Kerja sama disfungsional: kartel, yaitu kerja
sama dari kelompok perusahaan yang
sama, yang dilakukan
berdasarkan persetujuan pembatasan
persaingan pada pasar penjualan, untuk sama-sama memperoleh kedudukan
yang lebih kokoh pada pasar penjualan. Kartel juga menunjukkan hubungan kerja
sama secara horizontal.
loading...
Artikel-Materi
Menarik Terkait Lainnya
|
SELAMAT BELAJAR DAN SEMOGA SUKSES
|
No comments:
Post a Comment