BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai
pengertian yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi
Asia Tenggara, yakni kelompok masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh
masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh
masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina. Penggabungan kata
pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada
waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan
Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat
IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di
Indonesia. perguruan-perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia
di berbagai Negara kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia
internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi
Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa,
disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan
kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan
diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi
sejarah perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan beberapa hal lainnya
1.2. Tujuan
Memberikan wawasan yang lebih luas
tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca
Dapat menjadikan makalah ini sebagai
referensi dalam pembelajaran tentang materi pencak silat
1.3. Rumusan Masalah
Apa definisi pencak silat menurut
isti’lah dan etimologi?
Bagimana sejarah singkat pencak
silat?
Aspek dan bentuk apa saja dalam
pencak silat?
Nilai Postif apa yang dapat diambil
dari pencak silat?
Jenis-jenis organsisasi pencak silat?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pencak Silat
Definisi Pencak Silat
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional
yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di
negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina,
dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak silat yang
diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI.
Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi
pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa
atau PERSILAT yang merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan
Brunei Darussalam. Sedangkan menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga
be;a diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi
dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah memiliki cirri khas dan
aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang terkenal
dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran
Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di
Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah
pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni
bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan
di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan
Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa
pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan,
sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.
2.2. Sejarah Pencak Silat
Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki
cara dalam melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam,
sehingga mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang
ada di alam sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular, burung elang.
Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam
berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri
juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya,
dan Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang
kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit
silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat
dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik
(Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda silat
di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat
bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena
sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang
dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika
penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad
ke-14 di
nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama
di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari
rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah
asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para
pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku
Umar, Imam
Bonjol, serta
para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka
dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat
pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18
Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI).
Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional
mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat
kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan
internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA
Games.
2.3. Aspek dan Bentuk Pencak Silat
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
Aspek Mental Spiritual:
Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia
seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali
harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain
Aspek Seni Budaya:
Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang
sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan
bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
Aspek Bela Diri:
Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela
diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek
kemampuan teknis bela diri pencak silat.
Aspek Olah Raga: Ini
berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba
menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan
dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
2.4. Nilai Positif Adanya Pencak Silat
Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga
beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang
tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih
tinggi
2.5. Jenis Organisasi Pencak Silat di
Tingkat Nasional maupun Internasional
1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat
Antar Bangsa
2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari
Silat Tradisional Indonesia
4. PESAKA Malaysia : Persekutuan Silat
Kebangsaan Malaysia
5. PERSISI : Persekutuan Silat
Singapore
6. EPSF : European Pencak Silat
Federation
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional
yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di
negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi
pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia,
IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah
awal mulanya berdiri pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia
yang berusaha untuk mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam,
Kerajaan-kerajaan besar yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap
berperang, Pahlawan nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang
melawan penjajah, sampai pada akhirnya bela diri berkembang seiring
berkembangnya jaman.
3.2. Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk
terus dijaga dan dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman
sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga
yang diakui baik dari nasional maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya
pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat
http://satriamudabangka.wordpress.com/2013/05/10/istilah-istilah-dalam-pencak-silat/
http://makalahpenting.blogspot.co.id/2014/05/pencak-silat.html
http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2013/09/pencak-silat-makalah-olahraga-beladiri.html
http://tugasfiles.blogspot.co.id/2014/05/makalah-olahraga-pencak-silat.html
http://evhysebelas.blogspot.co.id/
http://andi-maryadi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-tentang-pencak-silat.html
Pingin File Wordnya Tinggal Print Aja Tanpa Perlu Diedit,
Download Dibawah Ini
&
No comments:
Post a Comment